Mengenal Repositori Linux

Artikel terkait : Mengenal Repositori Linux

Mengenal Repositori Linux

Ada satu hal yang unik di lingkungan GNU/Linux, yaitu pada proses penginstalan sebuah aplikasi. Kita tidak akan asing lagi dengan penggunaan APT ataupun Synaptic Package Manager yang memudahkan kita dalam menginstal sebuah aplikasi di mesin GNU/Linux yang kita miliki.

Semua hal yang kita lakukan di atas harus terhubung dengan internet. Mengapa demikian ? Inilah salah satu hal unik tersebut yang disebut dengan repositori. Yah, repositori yang membuat kita bisa melakukan hal tersebut.

Apa itu Repositori Linux ?

Repositori GNU/Linux adalah server berisi semua aplikasi GNU/Linux yang siap instal. Repositori merupakan sistem instalasi program yang ada di GNU/Linux.  Pengguna mengunduh aplikasi dari server ke komputer lalu diinstal. Repositori diartikan sebagai server, maka untuk mengaksesnya pengguna wajib untuk terhubung dengan internet. Biasanya repositori berbentuk server dan bisa juga dalam bentuk CD/DVD.

Dengan adanya repositori kita dapa melakukan
  1. Menginstal aplikasi
  2. Update & upgrade aplikasi ke versi terbaru
  3. Membaca deskripsi (pembuat, versi, dependensi) sekaligus melihat gambar aplikasi sebelum diinstal

Setiap distribusi GNU/Linux memiliki repositori tersendiri. Debian, ya repositorinya khusus untuk Debian. Begitu juga dengan distribusi GNU/Linux lainnya. Ada dua versi untuk pemilihan servernya, Anda dapat memilih lokasi server tersebut berada seperti; di luar negeri, atau di dalam negeri.

Anda bisa melihat repositori yang Anda gunakan saat ini dengan mengetikkan perintah ini “cat /etc/apt/sources.list”. 

Repositori Debian Jessie

Lihat screenshot di atas ini merupakan repositori yang saya gunakan dalam Debian. Lihat repositorinya khusus untuk Debian. 

Ada apa saja di Repositori ?

Isi repositori adalah semua program/aplikasi/perangkat lunak/software yang bisa diinstal di Linux. Yang disediakan di repositori adalah paket pustaka/library, aplikasi perkantoran, aplikasi desain grafis, multimedia, game, utilitas, tema tampilan, desktop environtment, walpaper, aplikasi pendidikan, aplikasi multimedia, update, fonta, pokoknya segala yang bisa diinstal. Setiap distro punya sebutan untuk komponen di dalam repositori mereka.

Debian mempunyai koleksi paket yang sangat banyak, semua paket yang didistribusikan oleh Debian terkumpul dalam satu arsip yang dinamakan dengan repository Debian. Repository Debian terdiri atas kode sumber upstream, paket biner dan berkas perbedaan antara paket kode sumber dan perubahan di debian.

Arsip Komponen Debian

Di arsip Debian di bedakan menjadi beberapa macam komponen, antara lain main, contrib dan non-free.
  1. Main
    Arsip main adalah arsip utama Debian, semua paket dalam instalasi Debian harus masuk dalam main. Untuk masuk kedalam arsip main, paket-paket harus bebas di distribusikan ulang, di ubah ulang oleh semua orang. Paket-paket dalam arsip main harus sejalan dengan DFSG (Debian Free Software Guidelines), dan dalam kompilasi pembangunan paket dan menjalankan paket, paket ini tidak boleh tergantung dengan paket diluar main.
  2. Contrib
    Paket dalam arsip contrib berisikan paket tambahan yang dibutuhkan untuk dijalankan di Debian, namun membutuhkan ketergantungan pada paket yang berapa diluar distribusi Debian (non-free) baik itu proses kompilasi maupun menjalankan paket.
  3. Non-free
    Paket yang berada di arsip non-free adalah paket tambahan di Debian tapi tidak sesuai dengan DFSG atau mempunyai masalah dalam distribusi. Hal ini dikarenakan keterbatasan dalam modifikasi paket dan ada tidaknya kode sumber.

Rujukan

[1] https://github.com/udienz/debian-ebook/blob/master/src/paket/repositori.rst
[2] http://bengkelubuntu.org/teks/teknoplasma/04.%20Repositori%20Linux.pdf

Artikel Iyungtux.web.id - Media Informasi Anak Rumahan Lainnya :

1 komentar:

Silahkan berkomentar sesuai dengan topik terima kasih sudah berkunjung.

Copyright © 2015 Iyungtux.web.id - Media Informasi Anak Rumahan