Kota Budaya Itu Bernama Indramayu

Artikel terkait : Kota Budaya Itu Bernama Indramayu

Kota Budaya Itu Bernama Indramayu 
Indonesia.

Negara tercinta kita ini yang dimulai dari Sabang sampai Merauke, di setiap tempat yang ada di Indonesia memiliki cerita tersendiri yang unik.

Cerita unik tersebut saling melengkapi satu sama lain, yaitu keberagaman.

Keberagaman budaya yang ada di Indonesia sangatlah beragam setiap daerah memiliki budaya sendiri yang menggambarkan dari daerah tersebut.

Indonesia itu sangat, sangat, dan sangat kaya akan budaya. Patutnya kita bangga dan bersyukur menjadi Warga Negara Indonesia.

Keberagaman budaya inilah yang membuat kita semakin erat persatuannya sesuai dengan prinsip yang kita pegang sebagai warga negara Indonesia.

"Bhinneka Tunggal Ika"

Berbeda-beda, tetapi tetap satu. 

Tidak peduli walaupun kita memiliki beragam budaya yang disetiap budaya membawa ciri khas tertentu yang pastinya antara satu budaya dengan budaya lainnya tidaklah sama, tapi kita tetaplah satu kesatuan.

Saya sudah bilang kan bahwa Indonesia itu sangatlah kaya kan budaya karena setiap daerah di Indonesia memiliki budayanya masing-masing.  

Budaya adalah ikon khas dari suatu daerah, bener gak ? 

Itu sudah jelas.

Ada dari kita terkesan dengan suatu daerah itu bukan karena indahnya kota tersebut melainkan berawal dari budaya khas daerah tersebut yang membuat kita mencintai daerah tersebut.

Membahas mengenai budaya yang ada di setiap daerah yang ada di Indonesia akan memerlukan waktu yang tidak sedikit. 

Kota Budaya Itu Bernama Indramayu


Pada tanggal 7 Oktober 2016 untuk memperingati hari jadi Kabupaten Indramayu yang ke-489 dan juga untuk memperingati Milad Komunitas Blogger Indramayu ke-3 yang jatuh pada tanggal 28 Oktober 2016.

Khusus pada konten kali ini saya akan membahas khusus budaya yang terdapat pada Kabupaten Indramayu.

Kota Budaya Itu Bernama Indramayu



Indramayu itu salah satu kabupaten yang ada di Indonesia.

Kabupaten Indramayu terletak di Provinsi Jawa Barat.

Kabupaten Indramayu pusat pemerintahannya berada di Indramayu.

Sudah tahu kan bahwa hari jadi Kabupaten Indramayu ditetapkan pada tanggal 7 Oktober 1527.

Kota Budaya Itu Bernama Indramayu


Sejarah itu penting.

Bener gak ?

Dengan mengetahui sejarah, maka kita akan mengetahu hal-hal yang pernah terjadi di masa lampau. Tidak hanya mengetahui saja nih, kita bisa belajar dari sejarah agar untuk kedepannya bisa menjadi lebih baik lagi.

Ada pepatah bilang orang bijak itu orang yang bisa belajar dari pengalaman orang lain. Dengan sejarah lah kita bisa mengetahui cerita dari orang-orang terdahulu, jika hal tersebut positif maka kita bisa melanjutkannya, jika hal tersebut negatif, maka kita dapat belajar dan mencegah agar tidak terulang kembali di masa depan.

Setiap daerah pasti memiliki cerita tersendiri mengenai awal terbentuknya daerah tersebut, begitu juga dengan Indramayu nih.

Nah, sekarang kita akan membaca mengenai sejarah dari Indramayu.
Kota Budaya Itu Bernama Indramayu
Penghuni pertama daerah Indramayu adalah Raden Aria Wiralodra yang berasal dari Bagelen, Jawa Tengah.

Beliau adalah putra dari Tumenggung Gagak Singalodr.

Pada suatu ketika saat Raden Wiralodra bersemedi di perbukitan melaya di kaki Gunung Sumbing selama 3 tahun.

Melalui semedi tersebut, Wiralodra menerima sebuah pesan yang berbunyi :

"Hai Wiralodra apabila engkau ingin berbahagia berketurunan di kemudan hari carilah lembah Sungai Cimanuk. Manakala telah tiba di sana berhentilah dan tebanglah belukar secukupnya untuk mendirikan pedukuhan dan menetaplah di sana, kelam tempat itu akan menjadi subur makmur serta tujuh keturunanmu akan memerintah di sana".

Wiralodra pergi ke arah barat untuk mencari Sungai Cimanuk yang ditemani oleh Ki Tinggil dan membawa senjata Cakra Undaksana.

Suatu senja sampailah mereka di sebuah sungai, Wiralodra mengira bahwa sungai tersebut adalah Cimanuk dan akhirnya mereka memutuskan untuk bermalam di tempat tersebut.

Pada pagi hari saat terbangun dari tidurnya, Wiralodra dan Ki Tinggi. Mereka melihat ada seorang orang tua yang menegur dan menanyakan tujuan mereka ke sini.

Wiralodra menjelaskan mengenai tujuannya untuk mencari Sungai Cimanuk dan menjelaskan kepada orang tua tersebut bahwa sungai ini adalah sungai yang ia cari.

Namun.

Orang tua tersebut berkata bahwa sungai tersebut bukan sungai yang Wiralodra cari. Beliau memberi tahu bahwa Sungai Cimanuk telah terlewat dan mereka harus kembali lagi ke arah timur laut.
Setelah mengatakan hal tersebut, orang tua ini lenyap bahkan menurut riwayat orang tua tersebut adalah Ki Buyut Sidum, Kidang Penanjung dari Pajajaran.

Ki Sidum adalah seorang panakawan tumenggung Sri Baduga yang hidup antara tahun 1474 - 1513.

Kota Budaya Itu Bernama Indramayu
Raden Wiralodra bersama Ki Tinggil melanjutkan perjalanannya menuju ke timur laut.

Perjalanan memakan waktu berhari-hari akhirnya mereka melihat sebuah sungai besar, Wiralodra berharap sungai tersebut ada Cimanuk, pada saat itu ia juga melihat sebuah kebun yang indah, tapi pemilik kebun tersebut sangat congkak.

Kecongkaannya membuat Wiroldra tidak kuasa untuk mengendalikan emosinya, saat ia hendak membanting pemilik kebun tersebut tiba-tiba orang tersebut lenyap dan meninggalkan suara :

"Hai cucuku Wiralodra ketahuilah bahwa saya ada Ki Sidum dan sungai ini adalah Sungai Cipunegara, sekarang teruskanlah perjalanan ke arah timur, saat kamu menjumpai seekor Kijang bermata berlian ikutilah di mana Kijang itu lenyap, maka itulah Sungai Cimanuk yang Anda cari."

Ketika Wiralodra bersama Ki Tinggil melanjutkan perjalanan. 

Mereka bertemu dengan seorang wanita bernama Dewi Larawana yang memaksa untuk dipersunting oleh Wiralodra, namun Wiralodra menolaknya sehingga membuat Dewi Larawana itu marah dan menyerangnya.

Ketika diserang, Wiralodra mengeluarkan Cakranya kearah Larawana, seketika gadis tersebut lenyap secara bersamaan munculnya seekor Kijang.

Ingat dengan pesan sebelumnya, Wiralodra mengejar Kijang tersebut yang lari ke arah timur, ketika Kijang tersebut lenyap tampaklah sebuah sungai besar.

Mengejar Kijang tersebut membuat Wiralodra kelelahan hingga akhirnya ia tertidur. Saat tidur ia bermimpi bertemu dengan Ki Sidum, di dalam mimpinya tersebut Ki Sidum berkata bahwa inilah Hutan Cimanuk yang kelak akan menjadi tempat bermukim. 

Kota Budaya Itu Bernama Indramayu
Ada kepastian melalui mimpinya akhirnya Wiralodra dan Ki Tinggil membuat gubug dan membuka ladang, mereka menetap di sebelah barat ujung Sungai Cimanuk.

Pedukuhan Cimanuk makin hari makin banyak penghuninya diantaranya seorang wanita cantik paripurna yang bernama Nyi Endang Darma.

Endang Darma juga memiliki peran dalam membangun daerah Pedukuhan Cimanuk.

Endang Darma memiliki ilmu kanuragan telah mengundang Pangeran Guru dari Palembang yang datang ke Lembah Cimanuk bersama dengan 24 muridnya untuk menantangnya, namun semua tewas dan di kuburkan di suatu tempat yang sekarang terkenal dengan Makam Selawe

Raden Wiralodra mengajak adu kesaktian dengan Nyi Endang Darma untuk memastikan kehebatan yang dimiliki oleh Endang Darma.

Dalam pertarungan, Endang Darma kewalahan menghadapi serangan dari Wiralodra, kemudian ia meloncat terjun ke dalam Sungai Cimanuk dan mengakui kekalahannya.

Melihat kejadian tersebut, Wiralodra mengajak pulang Endang Darma untuk bersama-sama melanjutkan pembangan pedukuhan, namun beliau tidak mau dan hanya berpesan.

"Jika kelak tuan hendak memberi nama pedukuhan ini, maka namakanlah dengan nama saya, kiranya permohonan saya ini tidak berlebihan karena saya ikut turut andil dalam usaha membangun daerah ini."

Kota Budaya Itu Bernama Indramayu
Untuk mengenang jasa orang yang telah turut andil dalam membangun pendukuhannya, maka pendukuhan tersebut diber nama "Darma Ayu", yang kemudian menjadi "Indramayu".

Cerita mengenai sejarah Indramayu saya ambil dari :
Kota Budaya Itu Bernama Indramayu

Sudah melihat infografis di atas belum ?

Kalau belum silahkan dilihat ya, itu 5 hal tersebut yang menurutku membuat Kabupaten Indramayu menjadi salah satu Kabupaten terbaik yang ada di Indonesia.

Kota Budaya Itu Bernama Indramayu

Saat menjelajahi mengenai Kabupaten Indramayu, selalu disetiap informasi tersebut saya temui ada kata seperti ini Kota Mangga.

Ternyata eh ternyata, Indramayu itu dikenal sebagai Kota Mangga.

Kok bisa ya ?

Sebagai pribadi yang gemar makan buah Mangga, saya merasa penasaran kenapa Indramayu itu dikenal sebagai Kota Mangga.

Dari informasi yang saya dapat, bahwa hampir di setiap halaman rumah masyarakat di Indramayu mempunyai pohon mangga.

Ternyata julukan itu tidak dititik beratkan kepada "pohon mangga yang hampir ada di setiap halaman rumah penduduk di sana", melainkan rasa khas dari buah mangga yang ada di Indramayu yang berbeda dengan buah mangga dari daerah lainnya.

Jenis mangga yang ada di sana antara lain : Mangga Harumanis, Mangga Cengkir, dan Mangga Gedong Ginju.

Setelah mengetahui sejarah kemudian beberapa hal unik yang ada di Indramayu, selanjutnya kita akan membaca mengenai budaya yang ada di Indramayu.

Kota Budaya Itu Bernama Indramayu

Perlu kita ketahui terlebih dahulu.

Ada penduduk yang tinggal di Indramayu itu merupakan campuran antara ras Suku Sunda dengan Suku Jawa, sehingga ada budaya yang tumbuh dan berkembang di Indramayu merupakan bentuk kolaborasi dari kedua ras tersebut.

Bisa juga kolaborasi tersebut kita sebut sebagai akulturasi budaya.

Nanti akan saya bahas khusus mengenai akulturasi budaya yang benar-benar penting untuk diterapkan di setiap daerah di Indonesia.

 
Kota Budaya Itu Bernama Indramayu

Ada masyarakat di Indramayu itu pekerjaannya sebagai nelayan.

Berhubungan dengan nelayan, ada satu budaya berasal dari Indramayu yang berhubungan langsung dengan nelayan, yaitu Nadran.

Nadran, itu apa ya ?

Nah, Nadran itu kegiatan adat yang dilaksanakan rutin setiap tahun yang dilakukan oleh masyarakat nelayan di Indramayu

Hal apa yang dilakukan saat Nadran ?

Upacara Nadran dilakukan dengan memotong kepala kerbau.

Kepala kerbau yang telah dipotong akan dibungkus dengan kain putih kemudian dilepaskan di tengah laut.

Tidak hanya kepala kerbau saja, ada juga sesajen yang turut dilepaskan ke tengah laut bersamaan dengan kepala kerbau.

Mengapa melakukan Nadran ?

Masyarakat setempat khususnya para nelayan di Indramayu melakukan nadran untuk mensyukuri nikmat dari Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rezeki berupa tangkapan hasil kepada para nelayan di Indramayu.

Acara Nadran dilakukan rutin setiap tahun dan berlangsung diantara bulan Oktober sampai Desember di daerah Bugel, Dadap, Glayem, Karangsong, Limbangan, Pantai Eretan, dan Ujung Gebang.

Kalau kamu penasaran mengenai upacara Nadran ini, di bawah ini telah saya siapkan cuplikan video dari acara Nadran yang berlangsung di Indramayu.

 


 

Kota Budaya Itu Bernama Indramayu

Mapag sri ini memiliki arti menjemput padi.

Mapag Sri berasal dari bahawa Jawa, yaitu mapag yang memiliki arti menjemput dan sri yang ini dimaksudkan sebagai padi.

Jadi, kalau Nadran itu berhubungan dengan nelayan, maka Mapag Sri ini berhubungan dengan petani yang ada di Indramayu.

Mapag Sri ini dilaksanakan oleh para petani yang ada di Indramayu, acara ini dilakukan setiap setelah masa panen.

Mapag Sri juga tidak pasti dilakukan setiap tahun karena beberapa alasan seperti keamanan, tidak datangnya masa panen karena cuaca buruk, sehingga upacara tidak bisa dilakukan. 

Hal apa saja yang dilakukan dalam Mapag Sri ?

Dalam upacara Mapag Sri dilakukan disediakan sesajen dan kesenian.
Untuk keseniannya lebih kepenampilan wayang kulit.

Mengapa melakukan Mapag Sri ? 

Kegiatan ini dilakukan oleh masyarakat di Indramayu khususnya petani yang ada di sana sebagai rasa syukur dan terima kasih atas nikmat hasil panen yang telah diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa.

Nah, kamu bisa melihat upacara Mapag Sri dengan video di bawah ini.

 



Kota Budaya Itu Bernama Indramayu

Yang kedua tadi Mapag Sri dan yang ketiga adalah Mapag Tamba.

Sama-sama diawali dengan kata Mapag, apakah dua budaya tersebut ada hubungannya ?

Kita sudah tahu bahwa Mapag Sri upacara yang dilakukan setelah masa panen untuk mensyukuri atas hasil panel kepada Tuhan Yang Maha Esa, kalau Mapag Tamba ?

Jika, Mapag Sri upacara yang dilakukan setelah masa panen, maka Mapag Tamba adalah upacara yang dilakukan sebelum masa tanam padi.

Terus, Mapag Tamba itu apa ?

Okeh.
Jadi, Mapag Tamba itu tradisi yang dilakukan oleh masyarakat di Indramayu khususnya para petani dengan membawa air suci yang telah didoakan yang diletakkan di dalam sebuah bambu.

Air suci ini nantinya akan disiramkan oleh para petani ke seluruh persawahan yang ada di desa.

Tradisi Mapag Tamba bertujuan untuk apa ?

Petani yang telah menyiramkan air suci ke seluruh persawahan sebelum masa tanam padi yang ada di desa memiliki tujuan agar untuk mengusir hama yang padi yang menyerang persawahan dan padi yang dapat merusak tanaman padi.

Jika, padi tidak rusak, maka panen akan melimpah.  

Kapan pelaksanaannya ?

Menurut informasi yang saya baca, tradisi ini dilakukan pada 40 hari sebelum masa tanam padi.


Kota Budaya Itu Bernama Indramayu 
Kita sudah tahu ada Mapag Sri dan Mapag Tamba yang ada hubungannya dengan profesi petani, namun masih ada satu lagi, yaitu Ngarot.

Tradisi Ngarot itu salah satu tradisi adat masyarakat di Desa Lelea, Kecamatan Lelea, Kabupaten Indramayu.

Ngarot itu berhubungan banget dengan para pemuda-pemudi yang ada di Indramayu. Peserta dari tradisi ini adalah para pemuda-pemudi yang menggunakan baju yang khas ditambah dengan aksesoris salah satunya rangkaian bunga yang diletakkan di atas kepala para peserta.

Pelaksanaan tradisi Ngarot ?

Tradisi Ngarot dilakukan saat datangnya musim hujan yang juga merupakan masuknya masa tanam padi.

Tradisi Ngarot diselenggarakan pada minggu ketiga di bulan November atau Desember, yang dilaksanakan pada hari Rabu karena masyarakat setempat percaya bahwa hari Rabu itu membawa keberuntungan dan juga dianggap sebagai hari keramat.

Tujuan diselenggarakan tradisi Ngarot itu apa ya ? 

Tradisi ini dilakukan agar saat musim panen padi datang akan mendapatkan hasil panen yang melimpah.

Tidak hanya itu, kita sudah tahu bahwa para peserta yang mengikuti tradisi ini dikhususkan untuk para pemuda-pemudi di Indramayu.

Hal tersebut bertujuan untuk membina pergaulan yang sopan santun, saling mengenal satu sama lain dan pastinya untuk mempererat persaudaraan antara pemuda-pemudi yang ada di Indramayu.


Kata Ngunjung berasal dari kata Kunjung yang mempunyai maksud mengunjungi makam leluhur.

Ngunjung biasa dilakukan pada makam para leluhur serta tokoh keagamaan yang dianggap keramat dengan tujuan untuk mengingatkan pesan-pesan leluhur untuk terus bersemangat dalam melestarikan budaya.

Kapan tradisi ini diselenggarakan ?

Tradisi Ngunjung biasa dilakukan oleh masyarakat di Indramayu sebagai salah satu wujud syukur masyarakat di sana yang disertai dengan doa.

Ngunjung identik dengan hal-hal yang berbau mistis seperti mengunjungi makam para leluhur, tapi selain mengunjungi makam leluhur, tradisi ini juga menampilkan beberapa kesenian khas daerah seperti Wayang Cepak.

Tradisi Nganjung biasa dilakukan pada bulan Syuro dan Maulud.


Kota Budaya Itu Bernama Indramayu

Apakah kalian pernah mendengar mengenai tradisi Sedekah Bumi ?

Biasanya tradisi Sedekah Bumi sering dilakukan di berbagai daerah di Indonesia.

Tradisi ini identik dengan petani. Sedekah Bumi dilakukan oleh masyarakat Jawa yang berprofesi petani yang menggantungkan hidupnya dengan kekayaan alam yang ada di Indonesia.

Begitu juga dengan Indramayu, warga setempat khususnya petani melakukan tradisi ini untuk mensyukuri nikmat dari Tuhan Yang Maha Esa atas hasil bumi yang telah diberikan kepada mereka.

Sedekah Bumi dilaksanakan pada awal bulan Muharam atau Syuro.

Tempat untuk menyelenggarakan tradisi ini bisa dilaksanakan di mana saja seperti halaman masjid, balai desa, lapangan, dan tempat yang luas.

Tradisi Sedekah Bumi dimulai dengan berkumpulnya masyarakat di suatu tempat kemudian dilapanjatkan doa bersama.


Kota Budaya Itu Bernama Indramayu

Sengaja saya taruh di bagian akhir.

Karena Jaringan itu.....

Salah satu tradisi yang menurut saya paling unik diantara budaya yang ada di Kabupaten Indramayu.

Kenapa unik ?

Nah, kalau kamu belum tahu mengenai tradisi Jaringan, coba deh simak penjelasannya di bawah ini.

Tradisi Jaringan itu salah satu tradisi yang dikenal sebagai ajang mencari jodong atau pasangan hidup bagi para pemuda-pemudi yang belum menikah yang ada di Indramayu.

Tradisi Jaringan berasal dari Desa Lebak, Kecamatan Kandang Haur, Kabupaten Indramayu.

Tradisi Jaringan lahir karena pada saat terang bulan atau bulan purnama ikan-ikan yang ada di laut hanya berdiam diri di dasar laut sehingga menyulitkan para nelayan setempat untuk menangkap ikan.

Libur melaut membuat para nelayan ini hanya berkumpul di Pasar Pantura karena adanya tradisi Jaringan, maka pasar ini lebih dikenal dengan sebutan Pasar Jodoh.

Dalam tradisi Jaringan para peserta baik laki-laki dan perempuan menggunakan pakaian yang khas.

Para laki-laki menggunakan kain sarung. Nah, kain sarung ini nantinya digunakan untuk menggaet wanita yang disuka, sedangkan untuk wanita menggunakan pakaian rajutan yang dibuat oleh mereka sendiri.

Kota Budaya Itu Bernama Indramayu

Ada budaya dari Indramayu yang merupakan hasil dari akulturasi.

Akulturasi itu maksudnya apa ya ?

Perpaduan antara lebih dari satu budaya biasanya antara dua budaya, yang proses perpaduan tersebut menghasilkan sebuah budaya yang baru tanpa menghilangkan unsur-unsur penting dari budaya induknya atau asalnya.

Berhubungan dengan akulturasi.

Akulturasi itu penting banget buat melestarikan budaya yang ada dan juga bisa untuk membuat budaya yang baru.

Semakin berkembangnya arus globalisasi yang terjadi di Indonesia tidak dapat dipungkiri pasti akan ada budaya-budaya baru yang akan masuk. 

Oleh karena itu melakukan akulturasi budaya adalah salah satu hal penting untuk mengatasi hal tersebut dan juga hal ini dapat melestarikan budaya yang sudah ada sebelumnya.

Kota Budaya Itu Bernama Indramayu

Aku sendiri bukan warga dari Indramayu.

Tapi aku sangat bangga sekali melihat keadaan masyarakat yang ada di sana karena saling bersatu sama lain dengan budaya yang ada di Indramayu.

Dan aku juga yakin bahwa setiap daerah juga memiliki budaya nya masing-masing.

Keberagaman inilah yang membuat seluruh penduduk di Indonesia harus saling bersatu dan menghargai budaya satu sama lain.

Jangan sampai dengan adanya kebergaman ini malah memecah belah persatuan dan persaudaraan yang ada di Indonesia.

Budaya yang ada di Indramayu sangat bagus dan keren  beragam sekali budaya yang ada di sana.

Ayo semangat melestarikan budaya yang telah dimiliki oleh daerah yang kita tinggali.


Kota Budaya Itu Bernama Indramayu 
Selamat ulang tahun yang ke-489 untuk Kabupaten Indramayu dan juga selamat ulang tahun yang ke-3 untuk Komunitas Blogger Mangga yang ada di Indramayu.

Untuk Kabupaten Indramayu semoga bisa menjadi suri tauladan bagi daerah yang ada di Indonesia. Tetap untuk menjaga keberagaman budaya yang ada di sana jangan sampai punah terkikis oleh waktu terus tetapkan abadi budaya yang ada di Indramayu.

Buat Komunitas Blogger Mangga, semangat untuk memanfaatkan sumber daya manusia yang ada di Indramayu dengan diperkenalkan media blog untuk berbagai informasi. Berikan pelatihan yang baik dan terstruktur untuk para blogger yang ada di Indramayu.

Terima kasih banyak.


Kota Budaya Itu Bernama Indramayu


Artikel Iyungtux.web.id - Media Informasi Anak Rumahan Lainnya :

8 komentar:

  1. keren banget ini mas....kartunya itu loh...keren

    ReplyDelete
    Replies
    1. Heh makasih banyak mbak heheheh.
      Tapi masih bagus konten punya mbak hehehehe

      Delete
  2. Wah menarik banget infografishnya...
    dapet ini mah hp andromax...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehe makasih banyak.
      Alhamdulillah dapet M3Y, kamu sendiri malah yang jadi juara 2, selamat yaa

      Delete
  3. Wah keren kontenya, semangat ya Dik, masih muda harus semangat

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih banyak pak.
      Manfaatkan waktu buat terus belajar dan berkarya :D

      Delete
  4. Selamat juga ya mas dapat Andromax m3Y, buat internetan ngebut Insya Allah... jengyuni.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak, lumayan soalnya mau nyicipin kecepatan 4G hehehhehe.

      Delete

Silahkan berkomentar sesuai dengan topik terima kasih sudah berkunjung.

Copyright © 2015 Iyungtux.web.id - Media Informasi Anak Rumahan