Fenomena Leap Second Pada Tahun 2015

Artikel terkait : Fenomena Leap Second Pada Tahun 2015

Fenomena Leap Second Pada Tahun 2015
Fenomena Leap Second / Detik Kabisat Pada Tahun 2015 - Leap Second/Detik Kabisat adalah penyisipan satu detik ke dalam jam atom. Satu detik disisipkan dengan maksud agar standar waktu yang disiarkan kepada masyarakat umum dipertahankan supaya selalu dekat (hampir cocok) dengan nilai waktu matahari rata-rata. Detik kabisat diperlukan untuk memelihara standar waktu supaya cocok dengan kalender sipil, yang berdasarkan dengan pengamatan astronomi. Singkatnya waktu di-pause satu detik.

Penyesuaian waktu ini berdampak terhadap banyak teknologi, mulai dari server dan jaringan, hingga laptop dan smartphone yang harus sinkronisasikan jam mereka dengan jam atom. Salah satunya pada lumpuhnya beberapa situs di AS, diantaranya Yelp, Reddit, dan bahkan jaringan Gawker. Detik kabisat terakhir terjadi hari Sabtu, 30 Juni 2012.

Kenapa Leap Second Digunakan ?

Detik kabisat digunakan untuk menyinkronkan dua sistem waktu yang kita gunakan saat ini. Seperti yang kalian ketahui, dunia pernah memakai dua sistem waktu yang berbeda. Yang pertama adalah sistem waktu astronomis (Greenwich Mean Time). 1 detik dalam waktu astronomis didefinisikan IAU (International Astronomical Union) pada 1960 sebagai satu per 31.556.929,9747 panjang tahun tropik 1900. Dengan sistem waktu ini maka sehari di Bumi didefinisikan sebagai panjang waktu 86.400 detik atau setara 1.440 menit atau setara 24 jam.

Sistem waktu ini diperkirakan menggunakan sistem kuno yang sudah sejak dahulu digunakan oleh kebudayaan Mesir, Babylonia, India dan Islam. Yang menggunakan waktu matahari rata-rata sebagai implikasi dari adanya perputaran bumi pada porosnya (rotasi). Karena gerak rotasi bumi tidaklah teratur dan linier secara terus-menerus. Misalnya, gerak menjauh perlahan Bulan terhadap Bumi. Sejak era penerbangan antariksa ke Bulan dimulai, disadari bahwa Bulan menjauh secepat 3,82 cm per tahun terhadap Bumi.

Gerak menjauh ini pun berdampak pada banyak hal, salah satunya adalah perubahan besar gaya tidal Bulan terhadap Bumi yang mengakibatkan rotasi Bumi melambat. Dan karena itu, setiap 100 tahun (1 Abad), rotasi bumi melambat sampai 1,4 – 1,7 milidetik. 1,4 – 1,7 milidetik bukanlah waktu yang panjang, namun dalam dunia modern yang semakin menuntut rincian serinci-rincinya, hal ini tidak bisa diabaikan begitu saja. Terlebih lagi di era komputerisasi ini, hal tersebut tentunya tidak bisa ditolerir. Oleh karena itu sebenarnya secara perlahan, panjang hari matahari terus bertambah. Sehingga ukuran waktu yang dihitung dari rotasi bumi telah mengumpulkan delay jika dibandingkan dengan sistem waktu atomik. Dan disaat keterlambatan (delay) mencapai 1 detik, ditambahkanlah 1 detik itu sebagai leap second.

Dampak dari Leap Second

Fenomena Leap Second Pada Tahun 2015
1 Detik, mungkin bukanlah waktu yang panjang dan lama bagi kita. Namun ternyata, 1 detik tambahan itu membawa sebuah dampak besar yang terjadi. Faktanya, pada tanggal 30 Juni 2012, banyak sekali server-server situs seperti Reddit, Linkedin, Mozilla, dan Pirate Bay yang mengalami down akibat crash yang disebabkan oleh penambahan 1 detik tersebut.


Down nya situs-situs tersebut dikarenakan jam dalam komputer semua sekarang sudah tersinkronisasi dengan UTC, baik secara langsung maupun melalui NTP (Network Time Protocol). Sementara, dikarenakan siklus disisipkannya Leap Second tidak bisa diprediksi, maka banyak aplikasi yang tidak bisa mengantisipasi kemungkinan terjadinya Leap Second ini. Karena itu, saat Leap Second terjadi banyak aplikasi dan program yang mengalami crash karena tidak bisa beroperasi saat pukul 23:59:60 UTC.
Tidak hanya situs web saja, bahkan ISS (International Space Station) pun terkena imbasnya. Pada 1 Juli 2012, selama beberapa jam kontak pengendali misi stasiun antariksa internasional (ISS) di Bumi dengan ISS itu sendiri mati total. Sehingga ISS bisa dikatakan "lenyap dari pantauan". Evaluasi lebih lanjut memperlihatkan gangguan terjadi akibat crash-nya salah satu komputer komunikasi. Dan crash terjadi akibat detik kabisat.

Namun, detik kabisat itu tak hanya berisiko pada sistem komputer. Matsakis berharap, ia tak sedang berada di pesawat saat itu dilakukan. Sebab, penambahan detik diketahui bisa menganggu penerimaan GPS, yang bisa jadi masalah buat pilot. Detik kabisat adalah koreksi yang lebih halus daripada tahun kabisat (leap year). Ada tambahan 1 hari, yakni tanggal 29 Februari setiap 4 tahun.

Sudah jadi pengetahuan umum, rotasi bumi tidak sempurna, dan ada penyimpangan dari tahun ke tahun pada tataran milidetik. Setiap beberapa tahun, penyesuaian diperlukan, berupa penambahan detik yang dilakukan pada Bulan Juni atau Desember.

Yang pasti, tanggal 30 Juni 2015 akan memiliki 86.401 detik, bukan 86.400.

Penolakan Terhadap Leap Second

Fenomena Leap Second Pada Tahun 2015
1 Detik yang ditambahkan justru banyak menimbulkan kekacauan di era modern ini. Untuk itulah IERS mengadakan kuesioner UTC pada tahun 1999 yang berisi tentang modifikasi sistem UTC. Beberapa poin dari kuesioner itu berisi tentang penghapusan sistem Leap Second atas berbagai dasar pertimbangan yaitu :
  1.  Leap Second bisa memicu terjadinya masalah di sistem komputer yang sudah tersinkronisasi dengan UTC.
  2. Anomali Detik Kabisat ini sangat sulit ditebak dan siklus nya pun sulit diterka, sehingga membahayakan sistem transportasi udara (terutama di sistem navigasinya).
  3. Waktu yang sesuai dengan kaidah astronomis tidak terlalu berdampak besar pada kehidupan sehari-hari masyarakat luas.
Namun diantara banyaknya hujatan tersebut, banyak juga pihak yang mendukung Leap second tetap dipertahankan atas alasan :
  1. Sistem komputer yang khawatir dengan kemunculan Leap Second bisa menggunakan sistem TAI, karena lebih mudah.
  2. Jika di hari itu terjadi Leap Second, para pengguna komputer toh bisa mengatur jam di komputernya dengan dimundurkan 1 detik.
  3. Mengabaikan Leap Second sama saja dengan menyianyiakan usaha nenek moyang yang sudah susah payah membuat sistem penanggalan berdasarkan astronomi.
  4. Jika Detik kabisat ditiadakan maka akan mengacaukan sundials.
Setelah itu muncul lagi usulan penghapusan konsep detik kabisat, yang bergaung sejak 2005. Per Januari 2012 keputusan soal jadi tidaknya penghapusan detik kabisat ditangguhkan oleh ITU (International Telecomunation Union), badan PBB yang mengurusi masalah telekomunikasi global. Saat itu posisi dunia terhadap penghapusan detik kabisat terbagi ke dalam tiga kubu. Kubu yang mendukung terdiri dari AS, Perancis, Italia, Jepang dan Meksiko. Sementara kubu penolak terdiri dari Cina, Canada, Jerman dan Inggris Raya. Kubu ketiga adalah kubu netral namun menghendaki penelitian lebih lanjut, yang dimotori Rusia dengan dukungan Nigeria dan Turki. Status detik kabisat rencananya akan dibahas kembali dalam World Radio Conference pada November 2015 mendatang.

Pengumuman Leap Second

Fenomena Leap Second Pada Tahun 2015
Lompatan detik tahun 2015 ini baru diumumkan pada 8 Januari lalu oleh Badan Sistem Referensi dan Rotasi Bumi Internasional (International Earth Rotation and Reference Systems Service/IERS), sebuah lembaga internasional yang memantau pergerakan Bumi dan waktu dunia.

Fenomena ini diyakini sepenuhnya berasal dari ilmu penghitungan fisika serta pengamatan astronomi karena Bumi bergerak lebih cepat atau lebih lambat. Bisa disebabkan oleh pasang surut dan perubahan dalam inti Bumi.

Para ahli sepakat bahwa waktu di Bumi harus disesuaikan dengan jam atom sebagai acuan waktu dunia. "Jam atom menjaga jalannya waktu jauh lebih baik dari pada bumi itu sendiri. Mereka satu juta kali lebih stabil," jelas Whibberley.

Untuk mendapatkan waktu yang sesuai dengan gerakan Bumi, para ilmuwan di IERS maka satu detik ekstra ditambahkan secara berkala pada Universal Time Coordinated (UTC) sebagai patokan standar waktu dunia. Jam atom yang selama ini menjadi patokan waktu dunia juga akan dihentikan selama 1 detik pada 30 Juni malam hari.

Leap Second Sulit di Prediksi

Fenomena Leap Second Pada Tahun 2015
Detik kabisat sudah jelas tidak ada kaitannya dengan tahun kabisat. Begitu juga siklus nya, jika tahun kabisat memiliki siklus 4 tahun sekali pada tahun yang memiliki angka satuan dan habis dibagi 400 pada angka tahun abad (kelipatan 100), maka Detik Kabisat tidak demikian. Secara sejarah, detik kabisat telah disisipkan kira-kira setiap 18 bulan. Namun, kecepatan putaran bumi adalah tidak bisa diperkirakan dalam waktu panjang. Sehingga tidaklah mungkin untuk membuat perhitungan untuk memperkirakan detik kabisat lebih dari satu tahun sebelumnya.

Jika dirata–ratakan dalam 30 tahun terakhir ini detik kabisat ditambahkan setiap 19 bulan sekali, namun dalam praktiknya tidak linier karena bersifat menggerombol (clustering). Sebelum 2015, penambahan detik kabisat berlangsung pada 1972 (30 Juni dan 31 Desember), 1973–1979 (31 Desember), 1981–1983 dan 1985 (30 Juni), 1987 dan 1989–1990 (31 Desember), 1992–1994 (30 Juni), 1995 (31 Desember), 1997 (30 Juni), 1998 , 2005 (31 Desember) dan 2008 (30 Juni) serta 2012 ( 30 Juni ). Detik kabisat (dan juga tahun kabisat) sekaligus mendemonstrasikan bahwa kalender ternyata tidaklah sesederhana bayangan manusia, bahkan pada kalender terpopuler sekalipun seperti kalender Matahari (Gregorian).

Leap Smears

Fenomena Leap Second Pada Tahun 2015
Dampak detik kabisat tersebut sangat buruk bagi situs-situs. Situs internet mati berjam-jam, karena administrator bekerja untuk membersihkan kekacauan yang muncul oleh waktu yang menyimpang. Tapi tak semua situs kena imbasnya looh., raksasa dunia Google rupanya telah mengantisipasi leap second ini cara yang disebut Leap Smears . Solusi Leap Smears yang ditawarkan oleh Google dilakukan dengan memodifikasi server NTP internal untuk secara bertahap menambahkan beberapa milidetik dalam setiap update, yang dilakukan sebelum detik kabisat benar-benar terjadi.

Semua server Google kemudian mampu melanjutkan seperti biasa dengan tahun baru. Sehingga server ‘tidak sadar’ bahwa penyesuaian waktu baru saja terjadi. Google berencana untuk menggunakan teknik Leap Smear ini lagi di masa depan, ketika detik kabisat baru diumumkan oleh IERS (International Earth Rotation System).

Tambahan

Fenomena Leap Second Pada Tahun 2015

Sumber

  • http://en.wikipedia.org/wiki/Leap_second
  • http://tanyakenapa.net/iptek/apa-itu-detik-kabisat-leap-second.html
  • http://www.kaskus.co.id/thread/54b54efdbdcb17f6668b4575/leap-second-2015-siap-membuat-komputer-kiamat

Penutup

Setelah membaca fenomena di atas saya merasa harus lebih menghargai waktu yang saya punya agar tidak menyesal di kemudian hari. Sekian artikel mengenai fenomena leap second pada tahun 2015 semoga bermanfaat dan terima kasih.

Artikel Iyungtux.web.id - Media Informasi Anak Rumahan Lainnya :

2 komentar:

  1. Bumi sudah tak stabil , penyebab utamannya adalah manusia. Jadi wajar saja kalau ada hal-hal begini.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, benar sekali kata akang bumi sudah tidak stabil lagi, wajar saja umurnya sudah berabad-abad.

      Delete

Silahkan berkomentar sesuai dengan topik terima kasih sudah berkunjung.

Copyright © 2015 Iyungtux.web.id - Media Informasi Anak Rumahan